Minggu, 12 Mei 2013

Mas Yoyo Si Tukang ojek

Jakarta, 4 Mei 2013
Ojek, bila kita mendengar kata tersebut pasti kita sudah mengenal sarana transportasi yang satu ini.  bukan milik pemerintah, transportasi ini pun berdiri dengan adanya inisiatif masyarakat dalam mencari peluang kerja ditengah sempitnya lapangan pekerjaan. Hampir setiap penjuru jalanan kota maupun pedesaan pasti ada tukang ojek. Dijakarta ojek menjadi transportasi paling laris saat ini, karena kemacetan yang semakin semerawut dan tak terkendali membuat  orang – orang lebih memilih ojek ketimbang transportasi umum lainnya agar lebih cepat sampai tujuan. Disini saya tidak hanya membahas apa itu ojek, namun saya akan mengangkat sebuah cerita nyata tentang  tukang ojek yang saya harap bisa memotivasi hidup kita.
Ojek

Tukang ojek itu bernama Eka Prasetyo atau lebih dikenal dengan nama mas Yoyo, ketika saya bertanya sejak kapan dan mengapa mas Yoyo lebih memilih mengojek?? Dia pun menjawab " saya mengojek sejak tahun 2003, sebenranya saya sempat beberapa tahun bekerja menjadi security parking. Tapi saya berpikir jenjang saya tidak akan meningkat jika saya hanya bertahan menjadi security parking untuk masa depan saya kelak. Bukannya saya sombong atau gimana, keluar dari pekerjaan itu. Tapi saya harus berpikir kedepan agar kelak saya mempunyai tabungan dan bisa mensejahterakan anak dan istri saya. Makanya saya mengambil keputusan untuk menjadi tukang ojek, tuturnya ".

Dengan berjalannya waktu, mas Yoyo pun merasa enjoy dan nyaman dengan profesinya yang sekarang. Pada tahun 2008, mas yoyo pun menikah dengan seorang wanita dan dikaruniai dua orang anak. Beban hidupnya pun bertambah, karena dia harus membiayai dan menghidupi istri dan kedua anaknya. Mas Yoyo pun memutar otaknya untuk menghidupi keluarganya, karena dia berpikir hanya mengandalkan hasil dari mengojek dia tidak akan mampu membiayai dan mensejahterkan istri dan kedua anaknya. Mas Yoyo pun membuka bengkel, sambil berharap dengan usaha ini semoga saja istri dan anak – anak saya bisa hidup layak sebagaimana semestinyanya. Dan usaha itu pun berjalan seperti apa yang dia harapkan.

Ketika saya Tanya tentang penghasilannya selama sebulan, dia pun tersenyum dan sambil menjawab “ penghasilan saya sebulan sudah cukup untuk menghidupi istri dan menyekolahkan  anak saya, belum lagi dari hasil kerjaan sampingan saya luamayan buat nambah – nambah penghasilan , tuturnya “. Saya pun tak heran, jika penghasilannya cukup untuk menghidupi keluarganya. Karena dia orang yang rajin dan tekun dalam mencari rejeki. Mari kita belajar dari sosok pria ini, sosok yang tekun, rajin, bertanggung jawab dan tidak pernah putus asa dalam mencari rejeki.  Demikian cerita singkat saya tentang Mas Yoyo, bila ada salah dalam pengetikan dan pengucapan kata saya minta maaf yang sebesar – besarnya. Terima kasih

“ Tuhan telah menyuruh dunia agar mengubur rejeki bagi orang yang pemalas, tetapi Tuhan akan menyuruh dunia untuk mengeluarkan rejeki jika ada yang sungguh – sungguh menggalihnya “.
By : DPA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar